Penasaran Bagaimana Proses Produksi Panel Surya? Berikut Penjelasannya

Melihat masih sedikit panel surya yang digunakan sebagai sumber energi rumahan, tidak heran kalau Anda juga tidak mengetahui banyak tentang sumber listrik tenaga matahari yang satu ini. Proses produksi panel surya pada dasarnya adalah proses yang banyak melibatkan energi. Meski demikian, energi yang digunakan selama proses pembuatannya juga dapat digunakan kembali dengan optimal.

 

Berikut pembahasan tentang proses produksi panel surya yang perlu Anda ketahui, sehingga saat Anda akhirnya nanti beralih ke penggunaan panel surya, Anda sudah lebih paham banyak tentang energi terbarukan yang satu ini.

 

Proses produksi panel surya

 

Layaknya proses produksi panel surya pada umumnya, proses ini juga dimulai dengan bahan mentahnya. Sebagian besar panel surya yang Anda tahu terbuat dari silikon yang komponen utamanya adalah pasir pantai. Proses pembuatan silikon ini melibatkan banyak sekali energi pada suhu yang tinggi.

 

Silikon ini lalu akan dibentuk dalam format yang padat. Untuk melakukannya, silikon akan dilebur pada suhu yang tinggi dan dibentuk menjadi silinder. Dalam proses produksi panel surya yang kedua ini, akan terdapat juga polaritas listrik positif pada silikon. Ada dua sel atau tipe silikon yang biasanya digunakan, yakni monokristalin dan polisilikon.

 

Monokristallin atau monosilikon ini memiliki efisiensi lebih tinggi saat akan mengubah energi matahari menjadi listrik. Tidak heran jika harga tipe material silikon yang satu ini lebih mahal. Sementara polisilikon sendiri tidak seefisien monosilikon. Salah satu ciri polisilikon adalah tampilannya yang seperti kaca pecah.

 

Setelah proses tersebut, proses produksi panel surya selanjutnya adalah pembuatan wafer, yakni membentuk material yang telah diproses tadi menjadi tipis dan berbentuk mirip dengan wafer. Lapisan anti-reflektif juga akan dipasangkan pada wafer silikon ini. Tujuannya untuk mengurangi jumlah sinar matahari yang menghilang.

 

Proses panel surya yang berikutnya adalah mengubah wafer menjadi sel surya untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Wafer-wafer yang sudah diproses tadi akan dilapisi juga dengan konduktor logam pada permukaannya. Konduktor yang dipasangkan memungkinkan wafer melakukan konversi energi matahari.

 

Proses produksi panel surya berikutnya adalah menggunakan konektor logam untuk menghubungkan sel surya. Sel surya dihubungkan dalam struktur berbentuk matriks. Panel-panel surya kemudian akan diatur dalam set tertentu untuk siap digunakan berdasarkan skala instalasi dan ukurannya. Lembaran panel bagian belakang akan dilapisi dengan polimer agar tahan lebih lama. Bingkai akan dipasang kemudian untuk menyatukan setiap panel. Terakhir, tinggal dilakukan pengujian modul untuk memastikan panel bekerja dengan baik.

 

Tipe panel surya yang tersedia

 

Energi surya yang diproses pada panel surya ini berkelanjutan dan baik digunakan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Proses produksi panel surya yang Anda baca pada poin sebelumnya adalah proses yang umum dilakukan. Namun, sebenarnya panel surya sendiri terdapat beberapa jenis atau tipenya.

 

Setidaknya, kini ada tiga tipe panel surya yang tersedia. Ada panel surya monokristalin, polikristalin, dan panel surya film tipis. Masing-masing terbuat dari material utama yang berbeda. Ada yang terbuat dari silikon monokristalin, polikristalin, atau silikon amorf (AnSi).

 

Produksi panel surya semakin ramah lingkungan

Proses produksi panel surya kini juga sudah dibuat agar semakin ramah lingkungan. Ini dikarenakan sumber energi panel surya yakni matahari itu sendiri adalah energi terbarukan. Energi matahari bahkan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan energi di bumi.

 

Selain itu, proses produksi yang semakin canggih juga memungkinkan energi matahari ini dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal pada akhirnya. Ditambah dengan bahan metal yang digunakan juga lebih sustainable. Jadi, meskipun proses produksi panel surya ini melibatkan banyak sekali energi, namun tidak membahayakan lingkungan. Panel surya layak menjadi solusi bagi kebutuhan energi baru dan menjaga kelestarian lingkungan.

 

Dalam proses produksi panel surya yang Anda gunakan, tidak menghasilkan polusi. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang berkontribusi pada meningkatnya polusi hari-hari ini. Panel surya yang dipasangkan di atap rumah Anda tidak menghasilkan limbah dan suara bising. Terlebih lagi, panel surya juga membantu Anda menggunakan energi dengan lebih hemat. Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya untuk memasang panel surya atap di rumah Anda bersama SolarKita.

Written by Jeliana Gabrella S. | 11 Jan 2021