Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Global Warming dan Dampaknya pada Masyarakat

Definisi pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kehadiran satu atau lebih substansi kimia fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan. Jadi, bisa dibilang apapun yang Anda lakukan seperti membuang sampah sembarangan ataupun menggunakan kendaraan yang tidak lolos uji emisi bisa sedikit banyak menyumbang penyebab pencemaran udara. Mungkin Anda bertanya, “Padahal saya hanya membuang sampah sedikit saja”. Ini adalah logika yang keliru, karena jika ada satu juta orang yang mempunyai pemikiran sama, tentu ada satu juta sampah yang berserakan.

Sampah adalah salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara. Walaupun bukan termasuk faktor yang cukup besar, sampah bisa menjadi salah satu faktor berbahaya jika terus dibiarkan. Efek besar dari pencemaran udara adalah terjadinya efek rumah kaca yang berpengaruh negatif terhadap suhu di bumi.

Efek rumah kaca sendiri merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Jadi, efek rumah kaca ini sebenarnya menjadi salah satu penghalang terbaik suhu panas dan dingin dari luar angkasa agar tidak masuk ke dalam bumi. Namun, efek rumah kaca ini akan menjadi bumerang ketika gas-gas yang berasal dari bumi ini mempengaruhi tingkat konsentrasi gas di atmosfer. Hasilnya ,bumi akan menjadi lebih panas dari sebelumnya. Kejadian ini dapat disebut juga dengan global warming.

Di dalam artikel kali ini akan dibahas bagaimana sebenarnya pengaruh pencemaran udara terhadap global warming serta dampaknya pada masyarakat. Simak penjelasannya di sini, ya.

 

Sumber pencemaran udara

Apakah manusia sepenuhnya salah dalam urusan pencemaran udara? Jawabannya tentu tidak 100%. Sejak zaman dahulu kala, bumi sudah sering mendapatkan masalah pencemaran udara. Bahkan ketika Gunung Tambora dan Gunung Krakatau meletus ratusan tahun yang lalu, suhu di bumi berubah drastis karena tertutup abu. Bahkan menurut para peneliti, satu tahun setelah Gunung Tambora ini meletus, bumi tidak mempunyai iklim panas karena semua daerah tertutup awan tebal dan abu.

Pencemaran udara dari meletusnya gunung berapi itu disebut dengan sumber pencemaran udara alamiah, tidak melewati campur tangan manusia. Tidak hanya letusan gunung api, kebakaran hutan akibat musim kemarau yang sangat panjang, debu padang pasir, dan efek petir juga termasuk sumber pencemaran udara yang memang terjadi secara alamiah.

Pencemaran udara secara alamiah ini sebenarnya tidak memiliki pengaruh yang cukup besar jika dilihat dari waktu dan jenis pencemaran sekarang. Jadi, bisa dibilang salah satu efek terbesar dari pencemaran udara ini ada pada sumber nomor dua, yaitu sumber pencemaran dari manusia atau biasa disebut dengan antropogenik.

Ada banyak sekali masalah yang muncul dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia dan menyebabkan pencemaran udara. Pada artikel yang ditulis oleh dw.com, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kondisi polusi udara di Indonesia ini tidak memiliki parameter yang bisa dinilai ataupun ditinjau. Secara kasar, kita semua tidak mengetahui apakah polusi udara di Indonesia ini masuk ke dalam kategori buruk. Jika buruk, maka seburuk apa?

Ternyata selama ini pemerintah Indonesia memiliki sekitar 50 stasiun pemantau kualitas udara yang memiliki basis parameter Pm10. Padahal, di Indonesia, yang dibutuhkan adalah stasiun dengan pemantau partikel yang lebih kecil, yaitu PM2.5. Pakar Perkotaan dan Energi dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Dwi Sawung seperti dilansir dari dw.com mengatakan bahwa semakin kecil pemantau partikel, maka akan semakin baik karena lebih mewakili realitas yang sesungguhnya.

“Yang dipahami masyarakat adalah konsentrasi jenis polutan yang tingkat toleransinya pada tubuh lebih tinggi,” ujar Dwi.

Beberapa partikel halus yang mempunyai ukuran PM2.5 ini malah yang sangat berbahaya bagi tubuh. Biasanya, partikel halus ini akan muncul dari emisi gas buang kendaraan bermotor dan juga pembangkit listrik. Jadi, ketika Anda berada kota yang memiliki tingkat polusi rendah, bukan berarti tingkat polusi tersebut aman atau tidak berbahaya bagi tubuh.

 

Apa itu global warming?

Seperti yang dijelaskan di awal, global warming akan muncul ketika efek rumah kaca tidak bisa lagi membendung pencemaran udara yang semakin massive di bumi. Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Banyak sekali peneliti yang mengatakan bahwa penyebab awal terjadinya global warming adalah saat revolusi industri di Inggris tahun 1750-an.

Saat itu, dunia memang harus berterima kasih kepada revolusi industri karena bisa mengubah pandangan hidup manusia seperti sekarang. Tetapi dampak negatifnya mulai dirasakan seperti sekarang. Walaupun suhu di bumi sekarang belum bisa dibilang terlalu panas, tetapi jika global warming ini tetap dibiarkan, bisa jadi anak, cucu, atau cicit kita nantilah yang akan merasakan akibat global warming ini.

Dampak global warming ke masyarakat

Kemudahan dalam memahami suatu permasalahan ini biasanya dapat dimulai dengan melihat apa dampaknya. Jika dampaknya ini berbahaya, orang akan mulai tertarik untuk belajar tentang hal tersebut. Metode tersebut akan diterapkan dalam artikel kali ini, yaitu pembahasandampak dari global warming ke masyarakat.

  • Efek pertama adalah mencairnya es di kutub utara maupun di kutub selatan. Dengan naiknya suhu, es yang sampai sekarang menjadi penyeimbang ekosistem yang ada di kedua kutub perlahan-lahan akan mencair. Ketika es mencair, air laut akan meninggi dan potensi banjir/air bandang akan semakin besar.

  • Dampak kedua adalah menipisnya lapisan ozon yang berfungsi untuk menangkal sinar matahari langsung yang berbahaya bagi tubuh. Pemanasan global ini lama kelamaan akan membuat lapisan ozon menipis, mengurangi kekuatannya, dan menjadi berbahaya bagi manusia. Sinar ultraviolet yang sampai sekarang menjadi musuh utama kulit manusia akan mudah masuk dan tidak terkontrol karena tipisnya lapisan ozon.

  • Selanjutnya adalah terjadi pergantian musim yang tidak stabil. Mungkin sekarang Anda bisa merasakan bagaimana musim panas yang seharusnya terjadi di bulan Agustus, misalnya, ternyata tidak terjadi. Perubahan iklim ini terjadi akibat adanya pemanasan suhu yang membuat suhu dan iklim akan berubah-ubah. Tidak hanya datangnya musim hujan atau kemarau lebih lama, tetapi terkadang musim hujan ini akan lebih dingin dan begitu juga musim kemarau menjadi sangat panas.

 

Itulah penjelasan singkat mengenai bagaimana pengaruh pencemaran udara terhadap global warming dan apa dampaknya kepada masyarakat. Diharapkan setelah membaca artikel ini. Anda dan keluarga bisa mulai sadar bagaimana pentingnya menjaga lingkungan. Mari kita mulai dari diri sendiri.

Written by Dior Asning Kosyu | 01 Nov 2018