Perbedaan Panel Surya On-Grid dengan Off-Grid, Manakah yang Terbaik?

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki sumber energi matahari yang cukup. Hal ini pula yang menjadi keuntungan tersendiri ketika memasang panel surya. Panel surya terbagi menjadi dua jenis, yakni panel surya on-grid dan panel surya off-grid. Bagaimana penjelasan mengenai keduanya? Apa saja perbedaannya dan manakah yang cocok digunakan untuk Anda? Simak ulasannya berikut ini.

 

Perbedaan keduanya

Baik itu panel surya on-grid maupun panel surya off-grid, tentu memiliki perbedaan-perbedaan yang mendasar. Mulai dari sumber energi yang dihasilkan dan energi yang digunakan ketika terjadi pemadaman listrik. Berikut beberapa di antaranya perbedaan kedua jenis panel surya ini.

 

Energi yang dihasilkan

Perbedaan yang paling bisa dilihat dari keduanya adalah perihal energi yang dihasilkan. Pada sistem off-grid, energi yang dihasilkan berasal dari energi yang disimpan dalam baterai. Dengan begitu, panel surya off-grid dapat digunakan ketika terjadi pemadaman listrik. Cara kerja panel surya off-grid adalah dengan menggunakan sistem hibrida, artinya dapat memberikan dan menyimpan daya dari energi surya dan akan dikirimkan untuk kredit pada jaringan.

 

Sedangkan pada panel surya on-grid, energi yang dihasilkan menggunakan sistem fotovoltaik. Sistem ini menghasilkan energi ketika terhubung pada grid. Daya atau energi yang lebih menjadi surplus yang dapat digunakan nantinya dan bisa digunakan untuk menghemat penggunaan listrik konvensional.

 

Energi yang digunakan ketika listrik padam

Bicara mengenai keunggulan energi yang dihasilkan ketika terjadi pemadaman, sistem panel surya off-grid tetap bisa menyediakan energi listrik. Akan tetapi, energi listrik tersebut mungkin saja belum bisa memenuhi beban listrik secara keseluruhan.

 

Berbeda dengan panel surya on-grid yang tidak bisa memberikan energi cadangan ketika terjadi pemadaman listrik. Namun, keunggulannya adalah ketika digunakan, panel surya on-grid akan mengurangi biaya tagihan listrik Anda dalam jaringan PLN. 

 

Komponen yang digunakan

Perbedaan berikutnya datang dari segi komponen yang digunakan pada kedua panel surya. Panel surya on-grid terdiri dari panel surya yang biasanya dipasang di atap rumah. Kemudian, terdapat sebuah inverter yang memiliki fungsi arus listrik DC menjadi AC dan bisa digunakan untuk beban rumah. Di samping itu, terdapat pula net metering yang digunakan untuk ekspor-impor listrik di rumah ke jaringan PLN.

 

Panel surya off-grid memiliki komponen yang cukup kompleks bila dibandingkan dengan panel surya on-grid. Selain panel surya, ada juga inverter, baterai, dan charge controller. Inverter yang digunakan pada panel surya off-grid juga berbeda dengan inverter panel surya on-grid. Inverter dalam sistem off-grid memiliki kemampuan mengisi daya baterai arus tinggi dan digunakan untuk listrik.

 

Mana yang cocok untuk Anda?

Dari sedikit paparan di atas mengenai panel surya on-grid maupun panel surya off-grid, kita menjadi tahu perbedaan keduanya. Lantas, mana yang terbaik dan cocok digunakan untuk Anda? Dalam melihat hal tersebut< ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Dari sini, Anda bisa menentukan nantinya mana yang terbaik. Setidaknya, pertimbangan tersebut antara lain:

 

Panel surya on-grid

Panel surya on-grid dapat dipasang dan digunakan pada wilayah dengan akses daya listrik dari PLN selama 24 jam. Misalnya saja di daerah pemukiman maupun wilayah perkotaan. Selain itu, panel surya on-grid juga tepat digunakan untuk keperluan komersial seperti gedung perkantoran. 

 

Tak hanya mengurangi biaya listrik saja, penggunaan panel surya on-grid setidaknya dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan publik. Nantinya, lokasi yang terpasang panel surya ini akan diberi sertifikat khusus SLO. Kemudian, akan dipasang pula kWh meter Export-Import (EXIM). 

 

Panel surya off-grid

Panel surya off-grid lebih baik digunakan di daerah atau wilayah yang belum ada sambungan listrik negara, dalam hal ini PLN. Adapun bila direncanakan akan dipasang, maka setidaknya ada rencana 5-10 tahun penyambungan daya oleh PLN. Lalu, selama belum terpasang sambungan daya PLN tersebut, maka aliran listrik dapat diperoleh dari panel surya ini.

 

Panel surya off-grid juga cocok untuk dipasang pada daerah yang belum memiliki sambungan listrik dari PLN selama 24 jam penuh. Panel surya off-grid akan lebih baik digunakan dan dipasang pada daerah seperti wilayah perbatasan, pedalaman, hutan, laut lepas, dan dalam kondisi darurat karena bencana alam. Pemasangan pun sebaiknya dilakukan oleh perusahaan atau negara sebab peranti panel surya off-grid memiliki harga yang cukup mahal sehingga kurang tepat bila digunakan pada perumahan atau wilayah perkotaan.

Itulah beberapa perbedaan antara panel surya on-grid dengan panel surya off-grid. Hal terpenting adalah ketika memilih panel surya, sebaiknya Anda memilih yang tepat dan memiliki reputasi terbaik di Indonesia, seperti SolarKita.

Written by Irfantoni Listiyawan | 11 Jan 2021